Tak ada bulan madu untuk kami seperti pasangan-pasangan lainnya, berhubung saya yang harus langsung bekerja setelah menikah karena belum 1 tahun bekerja, disamping itu juga suami saya mengutamakan mengisi keperluan rumah terlebih dahulu ketimbang honey moon, tapi dia janji jika saya sudah bisa cuti nanti kita akan jalan2 ke singapura or malaysia (krna dekat dengan batam)... hihihihi... asiiiikkkk.... janji yah sayang... :p
Yah begitulah, kehidupan setelah berumah tangga sangat jauh berbeda 360 derajat dengan ketika kita masih lajang. Tidur sudah tak sendiri lagi, ketika enak-enaknya tidur kita mesti terbangun karna kedinginan dan ketika kita mencari selimut ternyata sang suami dengan nyenyaknya berselubung didalam selimut. Hufff... gak punya perasaan banget... saya cubit lah tangannya karna setelah di panggil tak juga bangun, untuk menarik selimut saja saya tak punya tenaga entah karna lemas masih dalam keadaan ngantuk atau badan suami saya yang aduhai. Hohoho... untung setelah bangun tidur suami saya tak menyadari hal itu.
Bangun tidur pun tak bisa langsung mandi seperti waktu masih lajang, harus bersihin rumah, membuat teh hangat dan sarapan untuk suami, bangunin sang suami yang super duper jago molor dan susah di bangunin, hihihi... mudah-mudahan dia gak ngebaca, berbelanja kepasar yang membuat saya bingung karena walaupun dulu waktu masih lajang saya terbiasa ikut mama dan mami nya belanja, namun nyesel juga karna tak pernah memperhatikan cara berbelanja dengan seksama, dan yang paling menakutkan adalah memasak untuk sang suami tercinta (karena ibu mertua saya jago masak, dan dia terbiasa dengan beraneka ragam makanan enak buatan mami nya...hikss... :s ), but all it makes me want to always try learn to cook. Hehe...
Bahagia, sedih, dan haru bercampur jadi satu ketika selesai akad nikah dilaksanakan. Tentu saja terutama buat saya. Saya yang bekerja di batam (ikut suami juga), harus berjauhan dengan mama papa dan adik-adik yang berada di Bintan. Perlu 15 menit dengan menggunakan speed boat untuk mengunjungi mereka. Walaupun sebenarnya sudah 4 tahun semenjak saya kuliah berjauhan dengan mama papa, tapi setidaknya sewaktu masih lajang tak kan ada larangan untuk saya mengunjungi mama papa kapan pun saya mau, namun sekarang saya tidak mungkin bisa keluar rumah tanpa persetujuan dari suami (walaupun sebenarnya suami saya pasti mengizinkan saya untuk “mudik”). Tapi setidaknya sekarang saya sudah punya tanggung jawab tambahan. Setelah pulang ke rumah orang tua pun tidak bisa “kumpul kebo” bersama adik-adik saya lagi seperti dulu. Pastinya suami saya tak akan rela melewatkan malam tanpa tidur dengan saya... wkwkwkk.... hmm... tapi semua itu tak lantas membuat saya menyesal memutuskan untuk menikah muda, saya harus mengikhlaskan semua itu mudah-mudahan rumah tangga kami selalu di berikan kebahagiaan. Amin.
4 komentar:
cuma bisa senyum-senyum aja baca tulisanmu yang ini sar....hehehehehe
hehehe... senyum kenapa sul?... ntar de klo dirimu dah nikah psti istri nya juga merasakan apa yang aku rasakan... wkwkwkwk....
wuih jadi pengen
oh iya follow back ya
http://smilenet4u.blogspot.com/
@smile: Sipp... klo pengen cpet nyusul yah..kan sunnah rasul... :)
Posting Komentar
Silahkan berkomentar sobat