Pages

Selasa, 12 April 2011

no body's perfect.... :)

Tak ada yang sempurna di dunia ini. Tapi untuk pernikahan saya beberapa minggu yang lalu tak ada salahnya saya berpendapat mendekati sempurna. Banyak kenangan dan sejarah yang mungkin akan saya ceritakan pada anak cucu kelak. Bahagia tak terkira di hati saya dan suami beserta keluarga dan para tetangga waktu itu. Pernikahan saya dilakukan dengan menggunakan adat jawa dan melayu, karena keluarga saya keturunan jawa sedangkan suami saya melayu.

Dimulai dari H-1 malam sebelum akad nikah yaitu acara siraman.
1.Sungkeman : sebelum melakukan prosesi siraman kita melakukan sungkeman terlebih dahulu kepada kedua orang tua. Sungguh haru sekali suasana saat itu, huhuhu.... papa yang tegar alias tidak pernah menangis (pernah sih tapi saat sungkeman lebaran) ikut menangis. Waktu itu yang saya ucapkan adalah berterima kasih kepada mama dan papa yang telah membesarkan saya dengan penuh kasih sayang, lalu memohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan yang pernah saya lakukan kepada mama dan papa.

2.Siraman: setelah melakukan sungkeman, kedua orang tua saya memimpin saya menuju tempat siraman di depan rumah. Siraman pertama kali dilakukan oleh perias pengantin dengan mengucapkan salawat nabi dan menyiram air bunga setaman dan dari air tujuh sumur. Kemudian dilanjutkan oleh papa, kemudian mama, dan sesepuh lainnya.
Setelah itu perias pengantin menuangkan air dalam kendi dan menuntun saya untuk melakukan wudhu. Setelah selesai berwudhu kendi yang dipakai untuk berwudhu dijatuhkan hingga pecah. Kemudian papa menggendong saya hingga ke dalam rumah dengan diikuti mama dari belakang. Hmm... sweet momment deh... :)
Siraman ini dilakukan dengan tujuan menyucikan calon pengantin dan membuang segala keburukan yang ada pada calon pengantin, agar kelak berumah tangga dimulai dengan hati yang bersih dan suci.

3.Berinai: malam sebelum melakukan akad nikah biasanya (menurut ada melayu) seluruh jari kaki dan tangan calon pengantin diwarnai dengan dipakaikan inai atau pacar hingga oren kemerahan.
Inai dipakaikan oleh perias pengantin dan seluruh anggota rumah saya. Sebagian orang berpendapat jika inai yang di pakai tidak oren kemerahan berarti calon pengantin sudah tidak suci lagi.
Nah kalo saya punya oren kan??...hehe... :)













0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar sobat

 
Copyright (c) 2010 Coretan Chayi. Design by WPThemes Expert

Themes By Buy My Themes And Web Hosting Reviews.